Friday 11 September 2015

The Hunter

Waktu ke Gramedia gak sengaja ngelihat novel detektif jepang berjudul The Hunter sebelahan sama Tokyo Zodiac Murders,entah karena lagi suka sama cerita detektif atau karena efek jatuh cinta ke gitarisnya One Ok Rock si Toru Yamashita akhirnya tanpa pikir panjang,tanpa milih-milih buku lain langsung ambil novel ini. Covernya gelap berlatar jalanan Jepang malam hari,ada huruf kanji dicovernya,keren tapi saya gak tau artinya hehehe.

The Hunter diawali oleh peristiwa kebakaran hebat disebuah restoran yang menewaskan Teruo Hara,peristiwa ini membuat tim kepolisian membentuk tim penyelidikan yang dibagi dalam beberapa regu. Detektif senior Takizawa satu tim dengan detektif wanita Takako Otomichi yang sebelumnya adalah polisi patroli sepeda motor,detektif Takako selalu dipandang sebelah mata oleh detektif Takizawa karena Takako lebih muda dan perempuan,jarang sekali ada detektif perempuan di kepolisian saat itu. Penyelidikan awal menemukan identitas asli korban adalah Takuma Sugawara,ditengah-tengah penyelidikan tentang masa lalu korban dan kehidupan korban saat ini terjadi satu kasus pembunuhan lagi yang menimpa Kazuki Horikawa yang disinyalir akibat diserang oleh anjing serigala,maka Takizawa dan Takako pun mulai mencari tahu segala hal tentang anjing serigala. Belum selesai kasus Kazuki Horikawa,ada lagi pembunuhan yang menimpa Chieko Yoshii yang juga diserang oleh anjing serigala. Tugas para detektif menjadi lebih berat,mereka harus menemukan siapa yang sebenarnya ada dibalik semua pembunuhan ini dan apa hubungan para korban dimasa lalu.

Novel ini menyajikan petualangan dan sepak terjang detektif kepolisian secara detail,tidak hanya cara memecahkan kasus secara teori dan teknis tapi juga intuisi. The Hunter juga menceritakan bahwa pekerjaan polisi juga melelahkan,kadang para detektif juga disergap rasa jengah saat mereka bertemu jalan buntu,belum lagi penyelidikan yang tidak mengenal waktu membuat keluarga para detektif merasa tidak dipedulikan juga diceritakan di novel ini. Saya suka bagaimana Asa Nonami menceritakan hubungan Takako dan Takizawa,Takako yang baru bercerai karena perselingkuhan suaminya seperti membenci laki-laki sementara Takizawa yang ditinggalkan istrinya diceritakan juga tidak suka jika dipasangkan dengan detektif perempuan,saya suka bagaimana penulis membuat sudut pandang dari tiap-tiap karakter di novel ini, Takizawa yang menilai Takako adalah perempuan kaku yang pendiam sementara Takako menilai Takizawa adalah seorang polisi yang kasar dan menyebut Takizawa seorang penguin kaisar.

Saya sempat sentimentil saat menjelang akhir cerita,ikut membayangkan bagaimana rasanya menjadi Emiko,seringnya juga bertanya-tanya apa ya yang ada dipikiran Hayate si anjing serigala yang digambarkan tampan,pintar dan begitu setia. Novel yang pertama kali terbit tahun 1996 dan mendapat penghargaan Naoki Prize ini sudah dijadikan film produksi korea berjudul Howling (2012),oke next let's try to find out about this movie.

No comments:

Post a Comment