Wednesday 10 June 2015

Untuk Bapak Rekan Kerja

Tiga hari yang lalu seorang rekan kerja bercerita bahwa bapak akan resign dari tempat kerja,saya tidak lagi terkejut karena sudah beberapa waktu yang lalu bapak bilang akan ada kejutan,saya sudah merasa bahwa kejutan itu adalah hari ini saat tiba-tiba semua meeting lalu bapak duduk didepan meja saya dan berujar dengan suara pelan bahwa sudah resign,lalu sambil bercanda bertanya kok saya tidak menangis atau menahan supaya tak jadi resign,saya hanya tersenyum tak berani menatap.

Bapak,saya bukan orang yang pandai mengungkapkan apa yang saya rasakan tak pandai pula mengekspresikannya,bukan saya tak peka,saya hanya tidak suka menangis didepan orang. Saya tahu sebelumnya bapak pasti bergulat dengan deretan pikiran dan kebimbangan sebelum mengambil keputusan,saya juga tahu ini pasti berat ya pak,meninggalkan apa yang sepertinya dicintai bapak,target,kesibukan dan rutinitas kerja disini.

Mohon maaf,selama kerja saya sering membuat repot bapak,meminta target ini dan itu,sering marah karena sales canvas bapak tidak target dan banyak hal lain. Terimakasih banyak untuk kerjasama yang menyenangkan. It seems like another goodbye story,but somehow i know this is not the end. Goodluck for your new daily routine pak.

No comments:

Post a Comment