Tuesday 11 November 2014

Rasa Itu Masih Sama

Perempuan itu duduk sendiri ditempat kopi favoritnya,ditemani secangkir capuchino,wafel,dan gadgetnya,dia sibuk mengetuk ngetuk layar  sambil bergumam pelan mengikuti irama musik ditempat itu.dia tidak terlalu tinggi,rambutnya tergerai sebahu,kacamatanya berbingkai hitam,busananya casual ditambah flat shoes warna biru.

Tiba-tiba datang laki-laki yang langsung duduk didepannya,si perempuan menoleh, mereka saling tersenyum.laki-laki itu memesan kopi hitam dan beberapa potong roti.
"Apakabar Ardi?"tanya siperempuan memulai percakapan
"Baik Vania,kamu?"
"Baik juga,lama ya kita gak ngobrol"
"Kamu,kangen aku gak?"tanya si lelaki sambil tersenyum
"I miss you so damn much"jawab Vania sambil tertawa.

Mereka mengobrol banyak hal,film,komik,musik,berita remeh temeh dikoran,pekerjaan masing-masing.mata vania berbinar tiap menanggapi obrolan ardi.ardi selalu tersenyum mendengar cerita vania.sepertinya mereka tak pernah kehabisan stok bahan pembicaraan,menyenangkan bukan bisa berbicara apa saja tanpa merasa bosan.tapi dijeda pembicaraan mereka,ada sesuatu yang tersimpan seperti tak bisa terucap.
"Van"
"Ya"
"Gimana kabar tunangan kamu,Rasyid?"tanya ardi tiba-tiba
Sambil menunduk Vania menjawab"baik,Rasyid baik.awal tahun depan kami menikah"
Seperti dilempar bongkahan es perasaan Ardi saat mendengar kata menikah,padahal sudah lama dia tahu Vania akan menikah dengan Rasyid,laki-laki yang tak pernah dikenal Ardi.

Perempuan itu,Vania dulu begitu jatuh hati pada Ardi,dia merasa Ardi adalah orang yang tepat baginya,mereka tak pernah bosan mengobrol.bagi Vania,Ardi adalah laki-laki tepat yang bisa membuatnya merasa komplit.tapi saat itu Ardi bilang sudah punya kekasih yang sangat dikasihi dan tak bisa meninggalkannya.Perempuan mana yang tak remuk redam kalau cintanya ditolak.Lalu datang Rasyid,teman lama yang membawa cinta dan komitmen tidak sekedar rayuan.lama Vania berpikir,Rasyid memang baik tapi Vania takut tak bisa jatuh hati padanya.entah kenapa,Vania berbicara tentang Rasyid pada Ardi.saat itu Ardi bilang"you have to try with him".

Dengan perasaan kacau Vania menerima Rasyid,berusaha sepenuhnya memberi perhatian pada laki-laki itu.berusaha mengubur perasaannya pada Ardi.sekuat apapun Vania berusaha,nama Ardi selalu punya tempat dihatinya.
Ardi jatuh cinta pada perempuan itu,Vania.entah kenapa dia selalu merasa Vania bisa menerimanya apa adanya lalu buat apa dia malah menyuruh Vania berusaha dengan Rasyid?mungkin Ardi memang setia pada kekasihnya,mungkin dia ingin tau lebih jauh seberapa Vania mencintainya,ah perempuan tak bisa dites seperti itu,caramu salah bung.

Malam sudah larut,jalanan didepan cafe itu sudah lengang.laki-laki dan perempuan itu masih asyik membicarakan komik marvel.
"Di,udah malem"
"Iya,gak kerasa ya waktu cepet banget"
"He em,aku pulang ya Di"
"Yah van kok pulang?"
"Hmm,terus?mau nginep disini gitu"jawab Vania
"Ya iya deh,ayo pulang"jawab Ardi sambil tersenyum.

Dua orang itu keluar bergandengan tangan,berpisah didepan sambil tetap membawa kata-kata yang tak terucap dan rasa yang dibiarkan menggantung,entah sampai kapan.

No comments:

Post a Comment