Friday 26 September 2014

Sudah tiga tahun

Dulu aku begitu takut kehilanganmu,hampir tiap hari kukatakan tetaplah disampingku,mana bisa aku sendiri tanpamu.Sesaat setelah kepergianmu aku menangis sesenggukan tiap hari,merasa sendirian tak ada yang menguatkanku,semua orang bilang aku akan baik-baik saja tapi mereka tidak merasakan apa yang aku rasakan.tak ada lagi ucapan selamat malam sebelum aku tidur,tak ada juga tatapan mata teduhmu,tak juga ada tempat aku menceritakan semua yang aku rasakan.

Kau tempat aku bertanya banyak hal,meminta pendapatmu wajib bagiku walau cara berpikir kita jauh berbeda,kadang kau memperlakukanku seperti teman,minum kopi bersama,menikmati durian kesukaan kita,sarapan bersama di teras rumah,menghabiskan sisa hari sambil nonton berita favoritmu,mendengar tawamu tiap hari,kau orang yang lucu semua orang juga bilang kau orang yang menyenangkan.

Aku tidak ingin mengingat masa-masa menyedihkan kita,itu saat terburuk untukku,melihatmu menangis untuk pertama kalinya sambil memeluk ibuku adalah pemandangan paling mengharukan,saat itu aku memilih diam pura-pura kuat di depanmu tapi seperti ada seluruh isi bumi dihatiku,berat.

Saat akhirnya kau pergi meninggalkanku,aku jatuh,aku ini bukan anak perempuan yang tangguh tapi waktu menyembuhkanku pelan-pelan,aku hidup dengan baik seperti permintaanmu,sambil mengingat senyummu yang mulai samar aku tetap mengejar mimpiku.aku baik-baik saja.

Selamat jalan bapak,
kenangan antara kau dan aku tak akan pernah mati
aku selalu menyayangimu.


No comments:

Post a Comment